Kriminalitas di Angkutan Umum
Kejahatan
sering terjadi bukan karena ada niat dari pelakunya tetapi karena adanya
kesempatan, oleh karena itu waspadalah. Kalimat ini mungkin sudah sering anda
dengar di salah satu televisi swasta, dan memang benar adanya.
Seperti yang sudah kita ketahui kriminalitas di Jakarta kini kian
meningkat. Jakarta belum maksimal memberikan perlindungan bagi warganya. Berbagai
bentuk kegiatan kejahatan terjadi dimana – mana. Banyak
penyebab orang melakukan tindak kejahatan. Selain latar belakang ekonomi,
desaign kota seperti Jakarta akan menjadi alasan terjadinya tindak kejahatan.
Sudah
bukan rahasia, angkutan umum di Ibukota jauh dari rasa nyaman. Terakhir, nyawa
mahasiswi Universitas Indonesia (UI) melayang diduga karena menghindari ulah
sopir nakal. Seorang mahasiswi UI Annisa Azward (20) tewas pada Rabu 6 Januari
2012. Annisa nekat lompat dari angkot U 10 di jembatan flyover Asemka, diduga
karena takut diculik. Ia tewas dengan luka parah di kepala. Sang sopir, Jamal
(40) kini ditetapkan menjadi tersangka karena kelalaian dan ditahan.
Selang
sebulan sebelumnya, angkot 06A jurusan Kampung Melayu-Gandaria dibajak oleh dua
orang pengamen pada Jumat 28 Desember 2012 sekitar pukul 22.30 WIB. Satu orang
tewas dan empat orang luka-luka karena berusaha melarikan diri dengan meloncat
dari angkot yang melaju kencang ini. Pengamen tersebut juga menodongkan pisau
lipat ke penumpang dan meminta ponsel dan dompet.
Tidak
hanya aksi kejahatan, angkutan umum juga rawan bagi perempuan. Aksi pelecehan
terhadap penumpang perempuan masih terus terjadi.
Melihat
kenyataan ini, sudah harusnya pemerintah segera melakukan pembenahan manajemen
angkutan umum. Dengan cara membenahi
manajemen angkutan umum saat ini yang system kejar setoran harus segera diubah
dari pemikiran paras supir angkutan umum. Selain itu perlu juga ada pembinaan
untuk supir angkutan umum dan etika menghadapi penumpang. Menabahkan alternative
angkutan umum lainnya yang lebih aman. Serta perlunya mencantumkan rute jalur
angkutan tersebut agar penumpang mengetahui kemana saja tujuan angkutan
tersebut. Dan yang paling penting identitas supir harus jelas, jadi supir harus
terdaftar tepat agar bisa teridentifikasikan semua perilakunya. Melakukan razia
supir tembak juga pencegahan terjadinnya kriminalitas di angkutan.
Dan dari upaya tersebut semua tak luput pula
kesadaran kita akan keberadaan kejahatan. Jadi hindarilah kegiatan yang
memancing pejahat mendekat. Bersikaplah sopan sebagaimana mungkin pada orang
yang mungkin tak kita kenal. Dan menolaklah secara halus jika ditawarkan
sesuatu apapun itu. Sebisa mungkin hindari kontak mata agar tidak terkena
hipnotis dan yang terakhir untuk para wanita sediakan alat penyemprot cairan
asam atau cuka untuk berjaga – jaga jika kekerasan sudah beraksi.
0 comments:
Post a Comment