Thursday, April 4, 2013

Kriminalitas di Lingkup Ibukota


Kriminalitas di Angkutan Umum
Kejahatan sering terjadi bukan karena ada niat dari pelakunya tetapi karena adanya kesempatan, oleh karena itu waspadalah. Kalimat ini mungkin sudah sering anda dengar di salah satu televisi swasta, dan memang benar adanya.
Seperti yang sudah kita ketahui kriminalitas di Jakarta kini kian meningkat. Jakarta belum maksimal memberikan perlindungan bagi warganya. Berbagai bentuk kegiatan kejahatan terjadi dimana – mana. Banyak penyebab orang melakukan tindak kejahatan. Selain latar belakang ekonomi, desaign kota seperti Jakarta akan menjadi alasan terjadinya tindak kejahatan.
Sudah bukan rahasia, angkutan umum di Ibukota jauh dari rasa nyaman. Terakhir, nyawa mahasiswi Universitas Indonesia (UI) melayang diduga karena menghindari ulah sopir nakal. Seorang mahasiswi UI Annisa Azward (20) tewas pada Rabu 6 Januari 2012. Annisa nekat lompat dari angkot U 10 di jembatan flyover Asemka, diduga karena takut diculik. Ia tewas dengan luka parah di kepala. Sang sopir, Jamal (40) kini ditetapkan menjadi tersangka karena kelalaian dan ditahan.
Selang sebulan sebelumnya, angkot 06A jurusan Kampung Melayu-Gandaria dibajak oleh dua orang pengamen pada Jumat 28 Desember 2012 sekitar pukul 22.30 WIB. Satu orang tewas dan empat orang luka-luka karena berusaha melarikan diri dengan meloncat dari angkot yang melaju kencang ini. Pengamen tersebut juga menodongkan pisau lipat ke penumpang dan meminta ponsel dan dompet.
Tidak hanya aksi kejahatan, angkutan umum juga rawan bagi perempuan. Aksi pelecehan terhadap penumpang perempuan masih terus terjadi.
Melihat kenyataan ini, sudah harusnya pemerintah segera melakukan pembenahan manajemen angkutan umum. Dengan cara membenahi manajemen angkutan umum saat ini yang system kejar setoran harus segera diubah dari pemikiran paras supir angkutan umum. Selain itu perlu juga ada pembinaan untuk supir angkutan umum dan etika menghadapi penumpang. Menabahkan alternative angkutan umum lainnya yang lebih aman. Serta perlunya mencantumkan rute jalur angkutan tersebut agar penumpang mengetahui kemana saja tujuan angkutan tersebut. Dan yang paling penting identitas supir harus jelas, jadi supir harus terdaftar tepat agar bisa teridentifikasikan semua perilakunya. Melakukan razia supir tembak juga pencegahan terjadinnya kriminalitas di angkutan.
Dan dari upaya tersebut semua tak luput pula kesadaran kita akan keberadaan kejahatan. Jadi hindarilah kegiatan yang memancing pejahat mendekat. Bersikaplah sopan sebagaimana mungkin pada orang yang mungkin tak kita kenal. Dan menolaklah secara halus jika ditawarkan sesuatu apapun itu. Sebisa mungkin hindari kontak mata agar tidak terkena hipnotis dan yang terakhir untuk para wanita sediakan alat penyemprot cairan asam atau cuka untuk berjaga – jaga jika kekerasan sudah beraksi.

0 comments:

Post a Comment